KKP Kembangkan Kewirausahaan dan Inovasi Pendidikan

Rabu, 27 April 2022

SERANG (27/4) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) antara lain melalui pendidikan. Tak hanya mencetak SDM unggul, satuan pendidikan lingkup KKP juga terus menghasilkan inovasi dan mengembangkan kewirausahaan, salah satunya dilakukan oleh Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) di Kampus Serang.

 

Politeknik AUP merupakan salah satu dari 20 satuan pendidikan lingkup KKP di bawah Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM). Satuan pendidikan KKP terdiri dari 11 satuan pendidikan tinggi dan sembilan satuan pendidikan menengah. Melalui satuan-satuan pendidikan tersebut diselenggarakan pendidikan formal secara vokasi dengan pendekatan teaching factory (porsi praktik 70% dan teori 30%). Para lulusannya tidak hanya memperoleh ijazah, tetapi juga sertifikat kompetensi dan keahlian berstandar nasional dan internasional yang telah diakui oleh dunia usaha dan dunia industri dalam dan luar negeri, sesuai bidangnya masing-masing. Mereka dicetak bukan hanya menjadi tenaga kerja profesional, tetapi lebih diarahkan juga sebagai wirausaha di sektor kelautan dan perikanan.

 

Pada hari Selasa (26/4/2022), mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta melakukan kunjungan kerja ke Unit Praktik Lapang Budidaya dan Sumber Daya Perairan Politeknik AUP di Serang, Provinsi Banten. Nyoman mengapresiasi keinginan para peserta didik yang berencana menjadi wirausaha dibanding menjadi pekerja.

 

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta satuan pendidikan lingkup KKP mengembangkan wirausaha bagi para peserta didik dan alumni, antara lain dengan membangun showcase di dalam kampus untuk usaha perikanan, membuat kelompok wirausaha, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. 

 

"Kami disini diajarkan kewirausahaan dan diarahkan untuk menjadi wirausaha. Saya tidak berminat jadi PNS tapi ingin jadi pengusaha budidaya perikanan, jadi tidak bergantung kepada negara tetapi membantu negara menciptakan lapangan kerja," ujar Fina Ayu, taruni Semester VI Program Studi Teknologi Akuakultur, Politeknik AUP.

 

"Saya sangat senang dengan keinginan adik-adik di sini, mudah-mudahan tekad kuat dari keinginan sendiri dapat terwujud. Saat ini serapan lulusan kita masih banyak yang bekerja di dunia usaha dan dunia industri, artinya kerja di orang lain, ditambah ada juga yang menjadi PNS, sementara wirausaha dirasa masih kurang, maka adik-adik jadilah wirausaha, jadi bosnya adik-adik sendiri, bukan jadi pegawai. Jika menjadi pegawai pendapatan sudah ditentukan besarannya, namun menjadi wirausaha pendapatan bisa lebih besar, bahkan bisa melebihi pendapatan saya," jelas Nyoman.

 

Ia menjawab pertanyaan para taruna terkait kendala modal untuk memulai wirausaha. Nyoman mengarahkan para taruna setelahnya lulus untuk membentuk kelompok usaha. Sementara untuk modal usahanya, kelompok tersebut dapat mengajukan pinjaman kepada Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) KKP.

 

Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto mengatakan, pihaknya telah menetapkan sistem pendidikan, salah satunya pembentukan jiwa wirausaha serta peserta didik mampu berwirausaha dan menargetkan sebagian lulusan menjadi wirausaha pemula. Sebelumnya juga pihaknya telah menetapkan kegiatan unggulan pendidikan kelautan dan perikanan salah satunya pembentukan wirausaha muda dengan program kewirausahaan di satuan pendidikan (program kewirausahaan di setiap semester dan kompetisi kewirausahaan hingga tingkat nasional), pendanaan koperasi satuan pendidikan KKP oleh LPMUKP, dan pendanaan wirausaha alumni oleh LPMUKP.

 

Pada kesempatan tersebut dilakukan penjelasan profil Politeknik AUP Kampus Serang, peninjauan berbagai sarana dan prasarana seperti teaching factory backyard udang, lab. pengolahan, studio mini podcast, dan workshop/bengkel permesinan, peninjauan berbagai inovasi, penebaran naupilus udang vaname, peninjauan produk kewirausahaan, penebaran benur di tambak modul 2, penanaman bibit pembenihan mangrove di area edu-ekowisata, penampilan drum band taruna, pemberian bantuan kitab suci Al-Qur'an bagi masjid Politeknik AUP Serang dan masjid-masjid lain di sekitarnya.

Direktur Politeknik AUP Muhammad Hery Riyadi Alauddin mengatakan Politeknik AUP Kampus Serang ke depannya akan dikembangkan menjadi show window sebagai representatif kegiatan vokasi pendidikan kelautan dan perikanan. Menurut Hery hal ini dilakukan mengingat kampus tersebut memiliki lokasi strategis di pesisir yang dekat pusat kota dengan sarana dan prasarana lengkap juga aktivitas kelautan dan perikanan yang lengkap yang berfokus pada teknologi akuakultur dan pengelolaan sumber daya perairan. 

 

Senada dengannya, Kepala Unit Praktik Lapang Budidaya dan Sumber Daya Perairan Politeknik AUP Serang Sinar Pagi Sektiana mengatakan, rencana ke depan akan dikembangkan updating teknologi budidaya, seperti milenial shrimp dan superintensif shrimp dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan. Selain itu dikembangkan pula konsep edu-ekowisata mangrove dengan menggunakan pendekatan berkelanjutan juga yang disinergikan dengan wisata, sehingga terjadi saling sinergi pada semua aktivitas tersebut.

 

Tak hanya wisata dan konservasi, melalui mangrove juga dihasilkan inovasi oleh kampus ini seperti produk hot tea (holy mangrove tea) sebagai hasil inkubasi bisnis yang dimulai tahun ini, dengan manfaat mengandung antioksidan, mencegah kanker, maag, diare, dan hepatitis, meredakan stres dan rematik, melancarkan pencernaan, meningkatkan vitalitas, antibakteri jahat, mencegah penuaan dini, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Sementara tahun lalu pihaknya telah memulai inkubasi bisnis berupa inovasi produk LSA Bacteria sebagai campuran pakan udang, dengan manfaat mempercepat pertumbuhan, meningkatkan protein, memperbaiki pencernaan, memperkuat imunitas, memproduksi asam laktat, glutamat, dan glukonat, mengoptimalkan proses penyederhanaan dan penyerapan nutrisi, meminimalisir akumulasi bahan organik, serta menekan rasio konversi pakan.

 

Sebagai informasi, satuan pendidikan lingkup KKP, termasuk Politeknik AUP telah membuka pendaftaran peserta didik baru. Biaya pendidikan seluruh peserta didik disubsidi oleh negara. Lebih dari 55% kuota peserta didik diisi oleh anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam dengan biaya pendidikan dan perlengkapan gratis. Informasi pendaftaran dapat diakses pada link https://pentaru.kkp.go.id/2022.

 

Sumber : HUMAS BRSDM

https://kkp.go.id/artikel/40231-kkp-kembangkan-kewirausahaan-dan-inovasi-pendidikan

chevron-up